3.500 Pengungsi Sinabung Masih Bertahan di 15 Posko Kabanjahe
KABAN JAHE: Kepala Dinas Pertanian Karo Gustoni Tarigan mengatakan, awan panas yang diluncurkan Gunung Sinabung beberapa kali dengan tingkat luncuran bervariasi, tidak menimbulkan korban jiwa, sebab jatuhnya awan panas tersebut tepat ke lahan kosong tidak berpenghuni.
Gustoni kepada wartawan lewat telepon genggam mengatakan, Kamis sore (2/10), ada 7 desa yang warganya masih mengungsi dan belum boleh pulang. Mereka disewakan rumah selama 6 bulan, lahan 1 tahun serta uang jaminan hidup untuk membeli beras dan lauk pauk yang dananya bersumber dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Karo dan Pusat.
Dari 7 desa itu, katanya, 3 desa warganya belum boleh pulang karena lokasinya persis di depan kawah Gunung Sinabung. Jadi lokasi desa yang masuk dalam kategori zona merah radius 3 Km ini masih harus direlokasi. Sedangkan 4 desa lagi, para pengungsinya bisa pulang dengan syarat apabila status gunung normal, ujar Tarigan tanpa menyebut nama desanya.
Dikatakan, dari sisi pertanian untuk pengadaan bantuan benih sudah dialokasikan dana bersumber dari APBD Karo sebesar Rp 5,4 miliar dan sudah ditenderkan. Kemudian alokasi dana lain sebesar Rp 10,6 miliar untuk 16 desa, bantuan dari BNPB pusat juga untuk bantuan benih.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Daerah Karo Subur Tambun ketika ditanya soal sewa lahan, sewa rumah serta lauk pauk untuk para pengungsi tersebut belum bisa memaparkan.
Hal itu ditanya SIB melalui telepon genggamnya, Kamis sore saat ia bersama rombongan hendak bertolak ke Jakarta bertemu dengan Syamsul Ma’arif, BNPB Pusat Jumat 3 Oktober untuk memaparkan soal erupsi Gunung Sinabung termasuk bantuan kepada para pengungsi.
Ia mengatakan, saat ini masih ada 3500 pengungsi di 15 posko sekitar Kabanjahe. Jadi status Gunung Sinabung siaga 3 ini tidak ada mengambil korban jiwa. Namun masyarakat diimbau tetap waspada. (SIB)
Recent Comments