Rakoetta Berahmana Bakal Jadi Nama Jalan di Kabanjahe

Kena Ukur Surbakti (karokab.go.id)

Bupati Karo, DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti terima audensi panita penabalan nama jalan Rakoetta Sembiring Berahmana di kantor bupati, Selasa (7/8).

Dalam pertemuan singkat itu, menurut Karo Jambi, Pemkab mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan pihak keluarga/panitia, untuk mewujudkan nama salah satu pejuang dijadikan nama jalan.

Namun guna merealisasikan cita-cita mulia itu, Bupati Karo mengimbau pihak panitia, agar secepatnya melengkapi berkas persyaratan secara administratif kepada pemerintah.

“Kita akan bantu sepenuhnya. Satu kebanggan pejuang dan pemikir kabupaten ini diangkat ke tingkat nasional. Saya pikir tidak ada hambatan dalam hal ini. Kita siap koordinasi lebih lanjut,” kata bupati.

Karo Jambi juga menyambut positif gelar tabur bunga di Makam Pahlawan Kabanjahe, yang rencananya akan digelar pada tangga 13 Agustus mendatang oleh panitia dan keluarga alm Rakoetta.

Dalam kegiatan ziarah nantinya, akan dilakukan tabur bunga di makam mantan Bupati Karo era 1950-1954 itu, beserta makam para pejuang lainnya yang bersemayam di Makam Pahlawan Kabanjahe.

Usai memberi penghormatan kepada para pejuang yang telah gugur, acara dilanjutkan dengan deklarasi pengusulan nama jalan Rakoetta Sembiring Berahmana.

DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, kepada wartawan mengatakan, Pemkab Karo sangat merespon kegiatan gelar tabur bunga jelang HUT Proklamasi RI-67, sekaligus pengusulan nama jalan tersebut.

Ketua panitia penabalan nama jalan, Masdin DT Ginting, didampingi Sekretaris Reynaldy Sembiring dan penasehat Nancy Meininta Berahmana (cucu Rakoetta-red) menyatakan, dengan respon positif yang diberikan bupati, pihak panitia dan keluarga mengucapkan terima kasih.

Usai pertemuan tersebut, Masdin mengatakan, sebagai daerah yang dikenal memiliki banyak pejuang, sudah sepatutnya Pemkab Karo dan DPRD menabalkan nama-nama pahlawan, pejuang angkatan 45, tokoh nasional dan daerah menjadi nama jalan dan gedung.

Sebuah bukti catatan sejarah, keheroikan serta kecintaan masyarakat Karo kepada NKRI yang pantas diapresiasi, diabadikan dan terpatri dihati sanubari generasi muda kelak. (Andalas)

 

Categories: Sosial

Masyarakat Karo di Jogja Dukung Penetapan Sultan

Sultan saat diberi Beka Buluh oleh perwakilan masyarakat Karo di Jogja

Masyarakat Batak Karo di Jogja yang tergabung dalam Paguyuban Merga Silima Sinuan Buluh (PMSSB) beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwno X di Kompleks Kepatihan, Selasa (7/8). Selain untuk memperkenalkan pengurus baru, perwakilan PMSSB juga menyatakan dukungan terhadap penetapan HB X dan Paku Alam IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.

Perwakilan yang hadir antara lain Hormat Pinem, Julius Sembiring, Bedul Tarigan, Swiss Hezkia Sembiring, Nuah Sembiring, Jop Ginting dan Pertampilen Purba. Ketua I PMSSB Hormat Pinem yang memimipin perwakilan mengatakan paguyuban tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya Karo di Jogja.

Dia berharap keberadaan paguyuban ini bisa menjadi wadah informasi dan komunikasi masyarakat Karo sekaligus mengenalkannya kepada masyarakat Jogja sebagai bagian dari budaya nusantara.

“Orang Karo sebenarnya sudah ada yang bermukin di Jogja sebelum Indonesia merdeka. Kami merasa sebagai bagian dari masyarakat Jogja namun tetap melestarikan budaya kami,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan masyarakat PMSSB juga memberikan kain khas Karo “Beka Buluh” kepada Sultan. Sultan juga diminta menjadi pelindung paguyuban yang didirikan pada 12 November 2011 tersebut.

Sultan sendiri mengaku tidak keberatan dijadikan sebagai pembina sekaligus pelindung PMSSB. Ngarso Dalem berharap paguyuban tersebut bisa dijadikan alat untuk mengembangkan budaya luhur.

“Identitas budaya itu dilindungi oleh konstitusi. Keberadaan paguyuban-paguyuban di DIY memudahkan kami [Pemprov] untuk berkoordinasi. Harapan saya, tetap pegang teguh budaya dan tak perlu menjadi orang Jawa,” ujar Sultan sambil tersenyum.

Hanya, HB X mengkhawatirkan munculnya ekslusivisme kedaerahan di Jogja. Hal itu seiring dengan makin banyaknya asrama yang dibangun berbagai pemerintah daerah di Kota Gudeg ini. Jika dulu hanya pemerintah tingkat provinsi saja yang mendirikan asrama, belakangan pemkab-pemkab juga mulai melakukan hal yang sama.

Sultan juga menyinggung perjalanan Rancangan Undang Undang Keistimewaan (RUUK) yang saat ini sudah hampir selesai. Menurutnya, proses pengerjaan RUUK sudah mencapai 98%. “23 Agustus nanti DPRD DIY selesai reses dan langsung bekerja membuat tata tertib penetapan. Mudah-mudahan pada 30 Agustus nanti sudah ketuk palu sehingga tak perlu ada perpanjangan jabatan lagi,” ungkapnya.(Karo News)

Categories: Seni-budaya

Korupsi Kadistan Sumut Diduga Menjalar ke Karo

Ilustrasi korupsi (dok)

Dugaan korupsi Dinas Pertanian (Distan) Sumut yang diduga melibatkan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Sumut M Roem muncul ke permukaan. Bahkan Roem juga diduga terlibat dalam korupsi di sejumlah daerah termasuk Kabupaten Karo.

Menurut Direktur eksekutif Lembaga Investigasi Penyelamatan Aset Negara (Lipan), Republik Indonesia (RI), R Erdy Siregar SH BBA, Roem diduga terlibat dalam kasus korupsi peningkatan produksi tanaman jagung TA 2009 dan 2010 di Kabupaten Karo. Selain Karo, Roem juga diduga ikut bermain di Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Simalungun.

Terkait hal itu, Eddy meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati)  Sumut menuntaskan kasus dugaan korupsi diduga melibatkan Kadistan Sumut M Roem. Eddy mendesak, Kejati Sumut segera memeriksa M Roem. “Bila Kejati tidak mampu mengusut kasus itu, kami akan melaporkan temuan korupsi Tahun 2009-2010 itu ke KPK,” tegas Eddy.

Informasi dikumpulkan, hingga Rabu (1/8), korupsi lain yang diduga didalangi Roem di antaranya  Belanja kendaraan operasional roda empat Eselon III TA 2009 dan 2010, terdiri atas mobil Kabid dan Kepala UPT senilai Rp2 miliar diduga dimark-up. Belanja pakaian dinas harian, dan pakaian khusus hari-hari tertentu di Distan Sumut, lanjutnya, juga terindikasi dikorupsi.

Kemudian, proyek rehab pagar pengaman pekerjaan di jalan lingkungan kantor dan renovasi ruang kerja staf kantor yang juga sarat penyelewengan. “Roem juga terindikasi menyelewengkan anggaran pengadaan sarana dan prasarana kantor Distan Sumut TA 2009/2010 Rp1,” beber Eddy.

Selanjutnya, renovasi kantor Unit Pelayanan Terpadu (UPT) BTPH 1 Tahun 2010, serta dugaan korupsi pengadaan benih padi non hibrida sebanyak Rp70 ribu  TA 2009 dan 2010. “Pengadaan benih padi palawija dalam program peningkatan produktivitas tanaman pangan Sumut Tahun 2010 tak luput dari indikasi korupsi,” jelas Eddy.(Orbit)

Categories: hukum

Rumah Siwaluh Jabu di Desa Melas Ludes Terbakar

Salah satu rumah adat di Karo yang tersisa (dok)

Sebuah rumah adat Siwaluh Jabu warisan budaya Karo di Desa Melas, Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo, ludes terbakar, Selasa (31/7) sekira pukul 14.30 WIB. Tidak ada korban jiwa tapi kerugian ditaksir sekitar Rp200 juta.

Terbakarnya rumah adat Karo tersebut, sekaligus memperpanjang daftar rumah adat Karo yang telah musnah dari permukaan bumi. Biasanya rumah adat yang terbakar atau runtuh karena termakan usia tidak dibangun kembali.

Informasi diperoleh di lapangan, kobaran api penyebab terbakarnya salah satu rumah adat Karo di Desa Melas diketahui sekitar pukul 14.30 WIB oleh salah seorang warga bernama Terulin Br Kemit yang bertempat  tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian ketika hendak membersihkan pekarangan rumah.

Melihat kobaran api itu, Terulin Br Kemit berteriak sehingga mengundang warga lain keluar rumah dan berdatangan ke tempat kejadian. Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu segera berusaha memadamkan api yang kian membesar dengan mempergunakan peralatan seadanya berupa ember dan mesin pompa untuk menyemprot tanaman dengan menggunakan air yang ada di bak penampungan milik warga.

Camat Dolat Rayat, Ramlan Ginting, S.Sos yang di laporkan kejadian itu oleh warga segera turun ke lokasi dan segera melakukan koordinasi dengan  kepala Desa dan warga untuk terus menyiram bangunan rumah adat yang telah musnah terbakar, agar tidak menjalar ke Jambur Desa dan Rumah Adat Perpulungen yang berdampingan dengan rumah adat yang terbakar.

Menurut Ramlan, yang dihubungi Rabu (1/8), dalam kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan sebesar Rp200 Juta. Sedangkan penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti dan masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

Mengingat rumah adat tersebut memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi, maka pihaknya telah melaporkannya kepada Bupati Karo dengan surat  nomor : 364/421/DR/2012, tanggal 1 Agustus, sekaligus mohon petunjuk dari Bupati Karo untuk tindakan selanjutnya.(Andalas)

Categories: Sosial

Polsekta Berastagi Sita 5 Mesin Jackpot

Mesin jackpot (wartakota)

Polsekta Berastagi dipimpin Kapolsekta Kompol Sufiyatno mengamankan lima unit mesin jackpot dari dua warung kopi berbeda, Senin (30/7).

Informasi dihimpun di Mapolsekta Brastagi, diamankannya lima mesin permainan judi jackpot itu, tak terlepas dari laporan warga yang masuk ke Polsekta Brastagi. Menurut laporan warga, beberapa warung kopi di seputar pasar sayur Brastagi terdapat fasilitas untuk bermain judi berupa mesin jackpot. Warga meminta meminta pada polisi untuk menertibkan mesin judi itu.

Berkaitan dengan laporan itu, Kapolsekta Brastagi Kompol Sufiyatno serta anggota turun ke lapangan dan menemukan dua warung kopi di dalamnya ada mesin jackpot dan sebagian dalam keadaan menyala.

Walau tak dapat mengamankan pemainnya, petugas menyita 5 mesin jackpot dan membawanya ke Mapolres Brastagi berikut memboyong dua pemilik warung kopi, ISP (21) dan AS (28) untuk dimintai keterangan.

Ketika dikonfirmasi wartawan, Kompol Sufiyatno mengatakan tindakan yang dilaksanakan merupakan salah satu upaya pemberantasan penyakit masyarakat, terlebih saat ini dalam suasana Ramadan.(Analisa)

Categories: hukum

Kinerja DPRD Karo Dinilai Buruk

02/08/2012 3 comments

Lambang Kabupaten Karo (Wikipedia)

Sorotan  terhadap kinerja anggota DPRD Karo dari berbagai elemen masyarakat di daerah itu kembali mencuat setelah sebelumnya wakil rakyat yang terhormat itu dituding “kuasai” proyek Pemkab Karo.

Rapor kinerja anggota DPRD Karo dinilai rendah. Pasalnya, para legislatif yang duduk di gedung rakyat disebut-sebut kurang tanggap terhadap aspirasi rakyat. Malah wakil rakyat tidak jelas kerjanya apa, fungsi pengawasan sangat tidak maksimal.

Walau bukan pembuat kebijakan sesuai tupoksi DPRD, tapi parahnya tidak ada aspirasi rakyat yang dituntaskan. Rumah rakyat hanya sebagai tempat koleksi aspirasi rakyat, semua tidak ada terlihat hasil konkrit yang dirasakan rakyat.

“Mereka hanya sibuk melobi-lobi Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memuluskan paket proyek yang kemudian diserahkan kepada kroni-kroninya,” beber aktivis Ec Karonology Resources Institute Eri BB Tarigan, SE, di Berastagi Rabu (1/8).

Menurutnya, kinerja legislatif tidak ada yang dapat dibanggakan. Miskin prestasi sudah membudaya dari zaman dahulu. Lebih ekstrem dikatakannya, DPRD Karo sebaiknya dibubarkan kalau kerjanya hanya mengurusi kepentingan pribadi, partai dan kelompoknya saja.

“Siapapun tahu, setiap menjelang tender wakil rakyat selalu sibuk melobi-lobi Kepala SKPD untuk memuluskan paket-paket proyek. Kalau paket proyek tidak diberikan, siap-siap kepala SKPD dipermalukan pada saat rapat dengar pendapat maupun saat sidang paripurna,” kecamnya.

Ditambahkan, keterlambatan pengesahan beberapa Rencana Peraturan Daerah (Ranperda) Karo, sudah pasti membuat eksekutif terlambat menjalankan program yang sudah direncanakan untuk pembangunan daerah. Raperda tersebut yakni, retribusi jasa umum poin ke-10 tentang retribusi pengendalian menara telekomunikasi, Raperda pajak daerah berisi tentang jenis pajak poin ke-4, pajak reklame poin ke-6, pajak mineral bukan logam dan batuan dan poin ke-7, pajak air tanah.

“Seharusnya, Mei 2012 yang lalu semua Raperda dan segala program yang sudah diajukan eksekutif telah disahkan untuk dikerjakan. Namun, hingga saat ini masih banyak rancangan yang belum disahkan padahal pengajuanya awal 2011 lalu. Hal itu tentunya sangat merugikan daerah ini, gaji anggota DPRD dari mana kalau bukan dari PAD,” lontarnya.

Terpisah, pengamat sosial politik, MJP Sagala, SH, MS menyebutkan, bahwa tingginya gelombang aksi demonstrasi ke pihak eksekutif akhir-akhir ini, akibat masyarakat merasa kurang terakomodir aspirasinya. “Di sisi lain, yang mengurusi pemerintah daerah bukan hanya eksekutif saja, namun ada lembaga legislatif yang bertugas mengawal RPJMD dan harus ada sinergi antara keduanya dan program yang dijalankan harusnya membumi,” paparnya.

Fungsi pengawasan diperlukan untuk menjamin berjalannya prinsip saling mengawasi dan mengimbangi antar cabang kekuasaan, di sisi lain pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa APBN dan APBD yang telah ditetapkan oleh eksekutif dan legislatif  benar dilaksanakan dengan baik oleh setiap lembaga. “Dengan demikian pelaksanaan pengawasan  legislatif tidak selalu berarti berhadap-hadapan dengan pemerintah,” pungkas Dosen Universitas Quality Berastagi itu.

Di sisi lain, lagu lama yang selalu berulang akibat keterlambatan pengesahan APBD sudah menjadi hal yang biasa, ujung-ujungnya pasti rakyat yang dirugikan, akibat pengerjaan proyek yang tergesa-gesa, kualitas proyek jauh dari standar yang telah ditentukan.

“Kita bingung ketika ada masalah rakyat, wakil rakyat yang katanya dulu tampil didepan membela kepentingan rakyat, malah tidak terlihat, selain hanya cuap-cuap di media massa. Itu kan identik dengan air mata buaya,” ujarnya.(Andalas)

Categories: Pemerintahan

Kabag Umum Setda Karo Budiman Sembiring Berpulang

02/08/2012 1 comment

Bupati Karo saat melayat ke rumah almarhum (Andalas)

Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti menyampaikan turut berduka citanya atas meninggalnya Kabag Umum Setdakab Karo, Drs Pt Budiman Sembiring MSi, Rabu pagi (1/8) sekitar pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Umum Efarina Etaham Berastagi.

“Kami atas nama pemerintah dan rakyat Karo merasa kehilangan atas meninggalnya bapak Drs Pt Budiman Sembiring, yang selama ini dikenal gigih, ulet dan memiliki, loyalitas dan dedikasi yang baik dalam menjalankan tugas sehari-hari di bagian umum dan perlengkapan Pemkab Karo,” ujar Bupati Karo saat menjenguk alm Budiman Sembiring yang disemayamkan di rumah duka di Jalan UKA Kabanjahe, Rabu (1/8) Pukul 11.00 WIB.

Dikatakan, bupati seperti tidak percaya karena pada Selasa mendiang masih aktif bekerja di kantor bupati, tanpa ada terlihat keluhan apapun terkait penyakit yang dialaminya. Namun demikian, lanjut Karo Jambi, di hadapan keluarga dan kerabat serta seluruh pegawai Kantor Bupati Karo, selaku orang yang beriman masyarakat harus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar almarhum mendapat tempat yang layak di kerajaan surga sesuai amal baktinya selama ini.

“Untuk itu, saya berharap seluruh keluarga yang ditinggalkan tabah dan tetap tegar menghadapi cobaan ini. Mari kita ikhlaskan kepergiannya ke rumah Bapa di Surga,” imbuh Bupati.

Turut hadir mendampingi Bupati Karo, Dandim 0205/TK Letkol Kav Meyer Putong SH, Wakil Bupati Terkelin Berahmana SH, Sekdakab Ir Makmur Ginting MSc,  Kepala BKD Drs Kawar Sembiring MSi, Kadis Infokom dan PDE Robert Peranginangin SPd MSi dan Kabag Pemerintahan Mangat Ginting SSTP.

Selanjutnya, Kepala BKD Kabupaten Karo, Drs Kawar Sembiring MSi membawakan doa dan diakhiri dengan menyalami seluruh keluarga alm Budiman Sembiring. Diperoleh informasi, alm Budiman Sembiring akan dikebumikan, Jumat (3/8) setelah sebelumnya dilakukan acara pengebumian secara adat Karo dan liturgi Gereja GBKP pada hari itu juga di Jambur Lige, Jalan Mariam Ginting Kabanjahe.

Alm Drs Budiman Sembiring MSi, lahir 28 April 1958 meninggalkan istri S Katarina Br Sitepu dan dua   anak, Alex Ferdinan Sembiring SE dan Berry Hadinata Sembiring SH. Piagam Penghargaan yang pernah diperoleh 1992, piagam penghargaan dari Menteri Dalam Negeri atas penyelenggaraan Pemilu,  piagam tanda kehormatan dari Presiden RI Satya Lancana Karya Satya 20 tahun dan sedang dalam pengusulan untuk memperoleh piagam tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya 30 Tahun untuk tahun 2012.(Andalas)

Categories: Pemerintahan

Gereja Tertua di Tanjungbarus Dipugar

Peletakan batu pertama Gereja Katolik Tanjungbarus (Orbit)

Pemugaran Gereja Stasi St Benediktus Tanjungbarus-Barusjahe Tanah Karo ditaksir menelan biaya Rp1 miliar, ditandai dengan peletakan batu pertama di samping gereja berusia 50 tahun tersebut dan dilanjutkan misa yang dihadiri seribuan umat dan undangan di Jambur Desa Tanjungbarus.

Keuskupan Agung Medan (KAM) melalui Uskup Emeritus Pius Datubara, OFM Cap, Vikep KAM, Pastor Ignatius Simbolon, OFM Cap, Pastor Paroki St Fransiskus Asisi Berastagi, Pastor Leo Joosten Ginting, OFM Cap didampingi para tokoh Katolik Kota Medan dan Sumut serta tokoh masyarakat Sumut lainnya, Minggu (29/7) melakukan peletakan batu pertama pemugaran gereja Katolik tertua Desa Tanjungbarus itu.

Peletakan batu pertama tersebut juga dihadiri Drs Suang Karo-karo mewakili Bupati Karo, Camat Barusjahe dan Kepala Desa serta tokoh Katolik Tanah Karo, Drs Swingli Sitepu, Drs Harmonis Bukit dan panitia pemugaran, Mendan Barus (Penasehat), Jusup Sitepu (ketua panitia), Charles Sembiring (wakil ketua), Mulinta Tarigan (sekretaris), Heppy Br Bangun (wakil sekretaris) dan Eddy Sembiring (bendahara) yang diakhiri makan bersama dan lelang dipimpin Lusius Mendrofa dari Paroki Delitua.

Dalam Khotbahnya Pius Datubara mengatakan, Gereja merupakan rumah Tuhan tempat umatNya berdoa dan memuliakan kebesaran-Nya harus dijadikan tempat yang suci dan lebih dari rumah. Sementara itu, tokoh masyarakat Sumut Dr RE Nainggolan MM didampingi tokoh Katolik Kota Medan dan Pengurus Mamre GBKP Kabanjahe, Ramlan Tarigan SH mengatakan, kedatangannya sebagai sahabat Uskup Pius Datubara sejak menjabat sebagai staf Camat Pahae (1976-1977), Sekwilda Dairi (1996-1999), Bupati Taput (1999-2004), Kepala Badan Infokom Prov Sumut (2004-2005), Kepala Bappeda Prov Sumut (2005-2008) dan Sekda Pemprovsu (2008-2010) sampai sekarang.

“Kemana pun Uskup Pius Datubara menginjil di daerah Tapanuli, Karo maupun di Dairi, saya tetap hadir seperti saat ini. Kehadiran saya, tidak dadakan atau spontanitas. Tapi memang sudah dari dulu, sebab itulah artinya sahabat,” ujar RE Nainggolan disambut meriah Pius Datubara dan umat seluruhnya.(Orbit)

Categories: Religi

Guru di Tanah Karo Ikuti Ujian Kompetensi

Para guru mengikuti ujian kompetensi (Andalas)

Untuk pengembangan diri seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, secara keseluruhan guru berikut kepala sekolah di Kabupaten Karo dituntut mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Selain itu, UKG juga diharapkan untuk dapat mengetahui kondisi penguasaan kompetensi seorang guru.

Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, Drs Sugianta Ginting melalui Kepala Bidang Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo selaku Ketua Tim Sertifikasi Guru Kabupaten Karo, Drs Eddi Surianta Surbakti MPd kepada wartawan, Selasa (31/7) di Kabanjahe. Menurutnya, kompetensi setiap guru harus dipetakan melalui UKG.

“UKG dimaksudkan mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan profesional. Peta tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru, bukan untuk menghentikan tunjangan profesi yang selama ini telah diterima guru yang telah sertifikasi,” papar Eddi.

Lebih jauh disebutkan, UKG pada 2012 ini adalah yang pertama dilaksanakan sejak adanya sertifikasi guru. Dari 1.526 guru di Kabupaten Karo pada satuan pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang terdiri dari 24 guru TK, 550 guru SD, 550 guru SMP, dan 402 guru SMA/SMK semuanya mengikuti UKG.

“Pelaksanaan UKG tahun 2012 wajib diikuti guru PNS dan non PNS yang telah menerima tunjangan profesi mulai periode tahun 2007 sampai tahun 2011, yang dilakukan secara serentak di Sumatra Utara, dimulai 30 Juli sampai 4 Agustus 2012 nanti,” tegasnya.

Masih penuturan Eddi Surbakti, khusus untuk Kabupaten Karo dilaksanakan pada 4 lokasi yaitu SMP Negeri 1 Kabanjahe, SMP Swasta Santa Maria Kabanjahe, SMA Negeri 2 Kabanjahe, dan SMA Negeri 1 Berastagi.

Setiap harinya pada tiap lokasi pelaksanaannya dibagi menjadi 3 gelombang dengan jumlah 23 orang. Gelombang pertama dimulai pukul 7.30-10.00 WIB, gelombang kedua pukul 10.30-13.00 WIB dan gelombang ketiga pukul 14.00-16.30 WIB serta teknis pelaksanaan UKG tersebut dilaksanakan secara on-line.

Panitia telah menyiapkan perangkat komputer yang online sehingga peserta hanya menjawab soal yang telah tersedia di komputer. Setelah selesai para peserta langsung dapat mengetahui hasilnya. Hasil UKG tersebut langsung tersimpan pada server Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional.

“Diharapkan dengan teknis pelaksanaan UKG secara online ini dapat merangsang guru untuk melek teknologi di samping lebih efektif dan efisien,” tambahnya.

Eddi juga mengharapkan kepada seluruh guru di Kabupaten Karo untuk tidak perlu resah mengikuti kegiatan UKG. Akan tetapi, perlu mempersiapkan diri dengan baik. Karena, kisi-kisi UKG maupun contoh-contoh soal dapat diakses di internet dan diharapkan kepada seluruh peserta berlatih melalui refrensi soal-soal tersebut.

Sementara, sehubungan dengan Surat Edaran (SE) Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan Nomor: 1286/ J-19/ LL/ 2012 tertanggal 27 Juli 2012 tentang UKG guru SMK, Kepala Sekolah dan Pengawas akan diundurkan pada Oktober mendatang. “Untuk 136 guru, Kepala sekolah SMK dan Pengawas pelaksanaan UKG diundurkan menjadi 1-6 Oktober mendatang,” imbuhnya.(Andalas)

Categories: Pendidikan

Jelang Lebaran, Jalan Kabanjahe-Kotacane Sudah Mulus

31/07/2012 1 comment

Jalan Kabanjahe- Kotacane (Andalas)

Jelang hadirnya masa mudik lebaran, Jalan Medan–Kotacane, khususnya yang berada di wilayah Karo terus dibenahi. Jalan utama yang mendapat sentuhan perbaikan itu terang terlihat mulai sekitar SPBU Desa Kacaribu hingga mendekati Simpang Lau Simomo, Kecamatan Kabanjahe.

Menurut Bupati Karo DR ( HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, jalan yang yang diperbaiki itu merupakan hasil koordinasi secara matang antara dirinya dengan Plt Gubernur Sumut, H Gatot Pudjo Nugroho ST selama ini. Kesamaan pandangan akan perlunya infrastruktur yang baik sebagai daya dukung utama sektor ekonomi membuat mereka, sebut Karo Jambi berjuang mengamankan datangnya proyek yang anggaranya dari APBN dan ditampung di APBDSU ke Kabupaten Karo.

“Bersama Plt Gubernur Sumut, kami terus kawal proyek yang kini dapat dinikmati masyarakat tersebut. Kerja sama ini tentu akan dipertahankan dengan rapi dan matang,”ujar Karo Jambi kepada sejumlah wartawan, Senin (30/7) di kantor Bupati Karo, usai meninjau Jalan Negara di sekitar Desa Kandibata.

Niatan orang nomor satu di Kabupaten Karo untuk terus menghadirkan proyek perbaikan jalan memang masih membutuhkan waktu yang panjang. Pasalnya, dengan masih banyaknya jalan yang rusak, harus ada pertimbangan yang mana yang lebih utama didahulukan.
Kalaupun jalan negara dan provinsi bukan wewenang Pemkab Karo, tapi tidak ada salahnya mendesak Pemprovsu maupun pihak-pihak terkait lainnya seperti Departemen Kementerian PU di Jakarta agar memperhatikan sejumlah ruas jalan nasional di Tanah Karo. “Kalau saya maunya hari ini semua jalan di Karo ini tidak ada lagi yang berlubang. Saya juga punya harapan agar dalam perbaikannya, daerah diberikan tanggung jawab penuh, termasuk dalam hal penggunaaan anggarannya, agar jalan yang rusak tidak berlarut-larut keadaannya,” tambah Karo Jambi.

Hadirnya perbaikan jalan dan pembangunan parit di sekitar Desa Kandibata, Kecamatan Kabanjahe benar benar mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Di Desa yang banyak menjajakan lemang dan cimpa tuang itu, hampir rata warga memberikan penilaian yang bagus, karena baru Bupati Karo di zaman DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti ini perbaikan jalan di daerah mereka tidak hanya sebatas gagasan, melainkan telah nampak kenyataannya.

Apalagi, jika nantinya perbaikan itu mampu sampai ke tiap ujung daerah, misalnya sampai ke titik kota , tentu akan berdampak positif bagi mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat yang berada di sekitarnya.

Terkait masa menjelang hadirnya arus mudik kali ini, jalan yang mulus juga dapat mengurangi angka kemacetan dan angka kejahatan. Karena bukan rahasia lagi, jika tiap tahunnya di jalan yang rusak, para pelaku kejahatan memainkan perannya dengan merampok warga yang akan pulang kampung, ke NAD misalnya.

“Kami selaku supir bus umum merasa diperhatikan, karena beberapa tahun lalu saya harus mendapati seorang penumpang saya dirampok di jalan yang rusak ini, sedangkan saya diikat, kini dengan jalan yangt bagus mudah-mudahan mereka tidak lagi bermain,” terang Teger (45), supir antar kota antar dalam provinsi.

Satu tahun kemarin, katanya, jalan tersebut kondisinya sangat parah. Untuk melewati jalan di sekitar Desa Kandibata yang hanya sekitar dua kilometer bisa memakan waktu setengah jam. Namun sekarang yang paling parah di seputaran Desa Kineppen Kecamatan Munte atau sekitar 4 kilometer dari kota Kabanjahe.

“Kalau ruas jalan itu nanti sudah diperbaiki, waktu tempuh Kabanjahe – Tigabinanga yang selama ini dua jam lebih dengan jarak tempuh 27 kilometer, nantinya waktu tempuh hanya sekitar 1 jam,” ujarnya.(Andalas)

 

Categories: Infrastruktur